IDOLA

Sempat terlintas tuk pergi
Tiada terdaya aku melangkah
Erat pesona merantai hati
Padamu idola cinta terpaut


Resah hati diombaki gelisah
Tiada kabar tanpa bicara
Gamang langkah meniti hari
Padamu idola rupa ku cari


Sempat terlintas untuk pergi
Tiada termampu aku melupa
Manis senyummu mengikat hati
Padamu idola ku tambatkan rindu


Adonara, 26 Oktober 2019
AJ

Halusinasi

Ada rasa semegah rindu
Mengambang bayang tiada bermasa
Kelaut bahagia
Senyuman berlayar

Tidak siang pada malam
Terkenang rupa seraut wajah
Cinta melayang
Tiada bertepi

Hilang terbang bersama angin
Manis senyum di tiang fajar
Setulus cinta
Semata halusinasi

Sebak rasa di akhir kata
Sesal bertamu tiadalah erti
Rawan hati kian menjadi
Selaut kasih berbuih hampa

Adonara, 23 Oktber 2019
Aj

O, GADISKU

Berapakah lama
Harus ku nanti
Senyummu kembali
Bertahta di jiwa


Resah sepi hati tersiksa
Sepekan pergi menghilang rupa
Rindu sapa canda bicara
Penawar sunyi sebelum lena


O, Gadisku
Cantik manis berhijab ungu
Kapan kembali menawar rindu
Biar hatiku tak membiru


Dengarlah gadisku hati mendesis
Pada sunyi rinduku menetas
Berbasah di kalbu cinta menetes
Mengharap kasih tak teretas


Adonara, 29 Oktober 2019
AJ

SEKUNTUM BAHAGIA

Dengan kalimah manakah kuwarkahkan rasa ini, sedangkan kata, tlah habis tenggelam ke dasar bahagia.
Selaksa senyum mengembang pelangi,
Merias hari di terik menyengat.
Apatah lagi hendak kugambarkan, setasik resah hanyut dimuara rindu.
Pada senyummu aku larut,sesaat lengan angin merangkul hati. aku terbuai dibelai pawana yang menepi.
Ingin kuteriakan pada matahari yang juling, biar malam yang mendatang,sanggup mengerti arti senyum di senja yang menguning.
Engkau hatiku….
Sekuntum mawar kusembahkan untukmu, perlambang kasih hingga ke nanti, biar abadi di hatimu lebih dari selamanya.

Adonara, 24 Oktober 2019
AJ

Biarlah kita yang tahu

Melihatmu tersenyum, dengan bening lembut tatap, dalam sebuah pigura ketika sepi berdendang sunyi, ada rasa berkecamuk golak.
Selaksa andai menyeruak di kalbu.
Mengapa terkunci laman hati, sedang telahpun kau mengerti, betapa harapku padamu setulus matahari, yang pergi bersama senja tanpa keluh selalu kembali di bening pagi

Pada rasa ini, tanpa jenuh kupandangi, seri indah rembulan di wajahmu.
Engkau adalah damai hari-hariku yang lahir dari bias indah cahaya di matamu.
Lantas malam ini, dalam buaian panjang keheningan nan sepi, kutulis rasa ini untukmu berharap pulas dapat menggendongmu ke sini, di hati ini dalam mimpi.
Aku mendambamu, laksana pekat mengharap cahaya.
BIARLAH KITA SAJA YANG TAHU…

adonara, 20 Oktober 2019
AJ

Sayangku padamu selembut embun subuh

Rancang situs seperti ini dengan WordPress.com
Ayo mulai